Sarawak, Malaysia – Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Sahyuddin, S.Pd., MA, Tesol, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas guru pamong dalam menghadapi tantangan pembelajaran.
“Harapan saya, guru pamong CLC SD (Community Learning Centre Sekolah Dasar) senantiasa meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Jangan hanya berhenti pada keluhan terhadap permasalahan, tetapi berusaha mencari solusi. Teori dan pengalaman yang diperoleh dari pelatihan ini harus dimaksimalkan dan diimplementasikan dalam pembelajaran sehari-hari,” ujarnya saat membuka kegiatan pelatihan dan pendampingan guru di SIKK, 25–27 September 2025.
Kegiatan bertajuk “Pengembangan Kemampuan Guru melalui Pemahaman Deep Learning” ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat internasional yang dilaksanakan oleh dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) Semarang.
Ketua tim PGMI, Aris Abdul Ghoni, M.Pd., menjelaskan bahwa pendampingan ini diarahkan untuk memperkuat keterampilan guru dalam menyusun modul ajar inovatif berbasis deep learning serta mengoptimalkan pemanfaatan teknologi pendidikan.
“Kegiatan ini juga selaras dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, khususnya IKU 3 (dosen berkegiatan di luar kampus) dan IKU 5 (hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat). Selain itu, kegiatan ini fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dasar berbasis teknologi dan inovasi pembelajaran,” jelas Aris.
Sementara itu, salah satu anggota tim, Dr. Fitria Martanti, M.Pd., menekankan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberi teori, tetapi juga pendampingan langsung agar guru mampu menerapkannya.
“Guru pamong dilatih memahami konsep deep learning, memanfaatkan teknologi digital, serta menyusun modul ajar yang kontekstual sesuai kebutuhan siswa. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan memberi kontribusi nyata dalam transformasi pembelajaran di SIKK,” terangnya.
Anggota tim lainnya, Gadis Herningtyasari, M.Pd., menambahkan bahwa kegiatan ini juga membuka ruang refleksi bersama guru-guru SIKK.“Pengabdian ini bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi sekaligus penguatan kerja sama internasional UNWAHAS. Selain pelatihan, kami berdiskusi dan bertukar praktik terbaik agar para guru lebih siap menghadapi tantangan pembelajaran,” tuturnya.
Kegiatan ini diikuti 46 guru pamong dari 16 CLC yang ada di Sarawak, Malaysia, meliputi: CLC Ladang Rajawali, Wilmar Segarmas, Galasah, Al-Hijrah Ladang Mutiara, Ladang Pinang, Ladang Lavang Special, Ladang Sungai Balim, Wilmar Saremas, Ladang 3 SPAD, Ladang Lambir, Ladang Pekaka, Ladang Sungai Trus, Sungai Klad, Rinwood Pelita Mukah, dan Ladang Ladong.
Antusiasme guru bina, guru pamong, dan pengelola SIKK menunjukkan bahwa sinergi antara UNWAHAS dan SIKK diharapkan terus berlanjut guna menciptakan ekosistem pembelajaran yang adaptif, inovatif, dan bermutu di sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri.
Kontributor: Aris Abdul Ghoni
Editor : Teddi Kholiluddin
Dokumentasi: Panitia SIKK