FAI-UNWAHAS. Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) XIX secara online/Daring. dikarenakan masih dalam masa pandemi covid 19 dan diberlakukannya PPKM darurat level 4 di Jawa dan Bali maka pelaksanaan KKL yang biasanya menjadi tidak biasa. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2021 sehari full, dimulai pada pukul 08.00 WIB dan Berakhir pada Pukul 15.30 WIB.
Kegiatan ini diikuti oleh 615 mahasiswa di semester 6 dan 4, yang terdiri dari 388 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), 142 Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (HES) dan 85 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Islamiyah (PGMI).
Kegiatan KKL ini dibuka oleh Wakil Rektor III Universitas Wahid Hasyim yaitu Bapak Dr. H. Nur Cholid, M.Ag., M.Pd.; dalam sambutannya menyampaikan jika kegiatan ini sangat penting untuk melengkapi bekal pengetahuan mahasiswa dalam mengelola lembaga dan juga mengelola pembelajaran sehingga tujuan tercapai dengan baik. inovasi dan kreativitas mahasiswa untuk terus ditingkatkan jika tidak ingin ketinggalan atas segala perubahan yang terjadi secara cepat. Respon cepat mahasiswa terhadap informasi dan perubahan-perubahan dalam dunia pendidikan akan menentukan kesuksesan dan posisinya di masyarakat.
sedangkan Dekan FAI Unwahas Bapak Dr. H. Iman Fadhilah, M.SI selain memberikan motivasi dan arahan juga memberikan pesan agar mengikuti kegiatan secara serius, sebab ini penting dan memiliki kemanfaatan banyak. beliau juga menambahkan, jika kegiatan kunjungan tidak mungkin dilakukan namun semangat belajar tidak boleh dibatasi, termasuk mempelajari bagaimana mengelola lembaga dan pengelolaan pembelajaran sehingga kepercayaan masyarakat menjadi tinggi dan prestasi baik akademik ataupun non-akademik dapat diraih dari tingkat lokal, nasional bahkan internasional.
Kegiatan KKL ini dibagi menjadi 3 Sesi, Sesi Petama, diperuntukkan mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Pada Sesi ini, acara dipantik langsung oleh Ketua Jurusan PAI, Anas Rohman, M.Pd. dan dimoderatori oleh Sekretaris Jurusan PAI, Nurul Azizah, M.Pd, sedangkang Narasumber yang didatangkan via zoom meeting adalah Dr. H. Achmad Chudori, M.Pd selaku Koordinator Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur. Anas Rohman menghimbau kepada Mahasiswa khususnya Jurusan PAI untuk mengikuti kegiatan ini secara serius, baik dan interaktif mengenahi pengelolaan Lembaga Pendidikan bertaraf Internasional.
Selanjutnya Dr. H. Achmad Chudori, M.Pd menyeritakan awal mula berdirinya yang awalnya pada tahun 2006 bernama Madrasah Nasional Bertaraf Internasional (MNBI) menjadi MBI pada tahun 2007 yang mana pada saat itu banyak Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), beliau menyampaikan sebuah Lembaga Pendidikan harus mempunyai Visi dan Misi yang jelas dan sebagai pijakan melangkah, sedangkan dalam pengeloaannya dengan system seimbang, ketat dan bertanggung jawab yang berujung membentuk akhlakul karimah, Seimbang dunia dan akhirat, ketat dalam berposes dan bertanggungjawab terhadap lulusannya, diakhir statement beliau menyampaikan pesan dari Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA yang merupakan pendiri MBI yakni : “Jadilah Guru yang terbaik, atau tidak sama sekali”.
Sesi kedua, diperuntukkan mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah (PGMI). Pada Sesi ini, acara dipantik langsung oleh Ketua Jurusan PGMI, Ali Imron, M.Pd.I., dan dimoderatori oleh Dosen PGMI, Linda Indiyarti Putri, M.Pd, sedangkang Narasumber yang didatangkan via zoom meeting adalah Ibu Lailil Qomariyah, M.Pd.
Ali Imron menyampaikan Kepada segenap mahasiswa PGMI Unwahas untuk bisa mengikuti dengan baik materi atau informasi” yang disampaikan oleh narasumber dari MIT Ar Raihan Malang yaitu kepala sekaligus pendiri MIT Ibu Lailil Qomariyah, M.Pd. Semoga kedepannya materi yang diterima dapat diterapkan pada pengelolaan MI sehingga MI menjadi unggul dan pilihan masyarakat dunia, sebagaimana yang terjadi pada MIT Ar Raihan Malang.
Selanjutnya Ibu Lailil Qomariyah, M.Pd. menyampaikan Visi dan Misi MIT Ar-Roihan yakni Terwujudnya Generasi Indonesia Global Qur’ani diwujudkan dalam Misi (1) Penguatan akidah ahlussunnah wal jamaah (2) Menumbuhkan rasa hormat dan cinta pada Al Qur’an (3) Memahami Falsafah dan Budaya bangsa (4) Menguatkan kapasitas intelektual, sosial dan bakat minat siswa untuk berprestasi akademik dan non akademik serta berwawasan Global.
Sesi ketiga, diperuntukkan mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (Muamalat). Pada Sesi ini, acara dipantik langsung oleh Ketua Jurusan HES, Ubbadul Adzkiya’, M.Pd., MA., dan dimoderatori oleh Dosen HES, Akhmad Nurasikin, M.H., sedangkang Narasumber yang didatangkan via zoom meeting adalah Bapak HM. Abdulloh Shodiq (Direktur Utama BMT Maslahah Sidogiri).
Ubbadul Adzkiya’ megharap kepada semua mahasiswa khususnya Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah untuk memperhatikan dan menyimak seacara serius pemaparan dari Narasumber nanti untuk mengetahui kiat-kiat sukses dan berkembangnya BMT Maslahah Sidogiri serta aktif bertanya dan strategi diera pandemi.
Abdulloh Shodiq yang merupakan Direktur Utama BMT Maslahah Sidogiri menyampaikan bahwasannya BMT Sidogiri lahir bukan dari akademi dan praktisi, tetapi lahir dari para kaum sarungan dengan modal SANEK (Santri Nekat), Koperasi BMT MASLAHAH yang semula bernama Koperasi BMT MMU (Maslahah Mursalah lil Ummah) Terbentuknya koperasi ini bermula dari sebuah keprihatinan dari para guru MMU (Madrasah Miftahul Ulum) Pondok Pesantren Sidogiri menatap realita prilaku masyarakat yang cenderung kurang memerhatikan kaidah-kaidah syariah bidang muamalah, yaitu adanya praktik-praktik yang mengarah pada ekonomi ribawi yang dilarang tegas oleh agama.
BUDAYA KERJA di BMT Maslahah adalah Pengelola harus Shidiq dan Amanah, sedangkan Pengelolaan harus Tabligh dan Fatonah. Beliau juga menyampaikan 5 kunci Sukses BMT Sidogiri, yaitu
- NIAT MULIA (TA’AWUN & PENERAPAN EKONOMI SYARIAH) = PERTOLONGAN ALLOH
- BUDAYA KERJA (STAF)
- HARMONI KERJA DAN IBADAH
- 5 AS (KERJA IKHLAS, KERAS, CERDAS, TUNTAS, BERGEGAS)
- BRANDING SIDOGIRI
Di Akhir statement, beliau menyampaikan sebuah Hadits yakni “Pedagang yang jujur kelak di hari kiamat akan dikumpulkan bersama orang-orang yang sangat jujur dan orang yang mati syahid”
Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme dari para peserta sehingga banyak pertanyaan dari peserta yang belum sempat disampaikan, karena keterbatasan waktu.
Kontributor: Imam KU, Saiful Aziz, Ali Imron, Ubbadul Adzkiya’, Anas Rohman