Kemenag Ajak Mahasiswa Bidikmisi Menjadi Aktivis
Semarang—Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi
Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan terus memacu mahasiswa miskin dan berprestasi
(Bidikmisi) untuk aktiv dalam berbagai organisasi kemahasiswaan.
Hal itu disampaikan Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan Kemenag
RI saat berkunjung menemui calon penerima beasiswa Bidikmisi pada Fakultas
Agama Islam (FAI) Universitas Wahid Hasyim Semarang, Sabtu (20/10) di ruang
Dekanat.
“Menjadi aktivis mahasiswa sangat penting di tengah masalah yang kian komplek,
agar kalian bisa berlatih leadership, mengelola organisasi dan melatih kepekaan
sosial”, kata Aktivis Mahasiswa ’98 ini.
Dihadapan belasan mahasiswa calon penerima Beasiswa Bidikmisi FAI
Unwahas Ruchman berharap agar tidak hanya kuliah saja, tetapi memanfaatkannya
dengan aktivitas keilmuan, pengabdian masyarakat dan berlatih meneliti.
Selain menyampaikan program Bidikmisi, Alumni IAIN Walisongo juga
memaparkan pelbagai bantuan kemahasiswaan yang lain, diantaranya Beasiswa
Afirmasi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Adiktis) Daerah 3T, bantuan tahfidz
Al Quran, bantuan prestasi akademik, bantuan pemagangan mahasiswa dan bantuan
lembaga kemahasiswaan.
Nur Kholid Dekan FAI Unwahas menyampaikan rasa bangga dan terimakasih
kepada Kementerian Agama yang telah memberikan Beasiswa Bidikmisi dalam tiga
tahun terakhir. “Amanah ini akan kami kelola dengan baik, semoga makin banyak
anak-anak bangsa mengenyam pendidikan tinggi dengan beasiswa bidikmisi dari
Kementerian Agama”, kata Kholid.
Kementerian Agama telah memberikan Beasiswa Bidikmisi dari tahun
2011-2018 berjumlah 32.000 dengan perincian mahasiswa PTKIN (UIN, IAIN dan
STAIN) berjumlah 30.180 orang dan PTKIS sejumlah 1.820 orang. Mahasiswa
Bidikmisi untuk mhasiswa PTKIS baru dimulai pada tahun 2015. Tahun 2015:220
orang, 2016: 500 orang, 2017: 500 orang dan Tahun 2018:600 orang. Mereka
mendapatkan beasiswa full studi selama 4 tahun.
Walau belum sesuai dengan harapan publik PTKI, tetapi setidaknya telah
membuktikan bahwa negara hadir untuk kalangan yang kurang mampu untuk kuliah di
PTKI. Lemah ekonomi, lemah akses, lemah modal yg menyebabkan mereka tidak mampu
studi menjadi sarjana.
Pada tahun anggaran 2018 Kemenag akan menyalurkan Bidikmisi di 60 PTKI
se-Indonesia dengan total jumlah mahasiswa 600 orang. FAI Unwahas tengah
menunjukan prestasi dalam mengelola program ini. (RB) |