Profesor Nobuto Yamamoto Jepang Berkunjung ke FAI Unwahas

Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang kedatangan tamu istimewa, Prof. Yamamoto Nobuto, Ph.D Professor of Southeast Asian Studies Department of Politics Keio University.

Kedatangan tersebut disambut oleh Iman Fadhilah, Dekan Fakultas Agama Islam, Universitas Wahid Hasyim Semarang, serta Tedi Kholiludin, sebagai Direktur Centre for Religious Moderation Studies (CRMS) Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim, beserta dosen-dosen di lingkungan FAI lainnya.

Nobuto menulis buku “Censorship in Colonial Indonesia, 1901-1942” yang bermula dari disertasi doktoralnya di Cornell University. Ia mengungkapkan salah satu isi pembahasan di dalamnya tentang beberapa media di Indonesia yang diberedel pada masa pendudukan pada masa kolonial Belanda dan Jepang.

“Paling banyak surat kabar yang diberedel dari tahun 1936 kesini yang banyak menjadi target media pemberedelan orang-orang China oleh kolonial belanda,” jelas Nobuto, 18/08/2022.

Foto bersama di depan Kantor FAI Unwahas

Alasan pemberedelan media China, karena orang-orang Belanda, Amerika, Prancis dan sekutunya takut terhadap komunis. Kedekatan China kepada komunis menjadi perhatian khusus di Indonesia, serta etnis China yang ada di Indonesia ditakuti karena China Juga anti Jepang, mereka tidak percaya terhadap Jepang yang datang ke Indonesia akan membebaskan Indonesia.

Dialog berjalan dengan Dr. Iman Fadhilah, selaku Dekan Fakultas Agama Islam Unwahas, dan Dr. Tedi Kholiludin, sebagai Direktur CRMS Unwahas.

Tedi menyampaikan di Indonesia selama ini sumber yang dianggap otoritatif tentang Islam pada masa pendudukan Jepang, adalah buku berjudul “Bulan Sabit dan Matahari Terbit” yang ditulis Harry J. Benda.

“Harry J. Benda, dia warga Amerika. Sementara sumber-sumber yang ia gunakan tidak menggunakan sumber dari Jepang. Sejarah Islam pada masa pendudukan jepang belum banyak menggunakan sumber Jepang sendiri,” Jelas Nobuto.

Ungkapan terakhir dari dialog tersebut dipungkasi oleh Iman Fadhilah. Ia menyampaikan ucapakan terimakasih atas kesempatan dan kunjungan Profesor Nobuto ke FAI Unwahas. Ia berharap hubungan baik dengan Nobuto akan berjalan terus saling bertukar pengalaman dan keilmuan sesama peneliti dan akademisi.

Kontributor: Mas Jae

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *